Seorang guru dalam menjalankan
tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu memiliki seperangkat ilmu
tentang bagaimana ia harus mendidik anak. Guru bukan hanya
sekedar terampil dalam menyampaikan bahan ajar, namun disamping itu ia
juga harus mampu mengembangkan pribadi anak, mengembangkan watak anak, dan
mengembangkan serta mempertajam hati nurani anak. Pedagogik merupakan ilmu
yang mengkaji bagaimana membimbing anak, bagaimana sebaiknya pendidik
berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik dalam mendidik anak, apa yang
menjadi tujuan mendidik anak. Dalam bagian ini akan dibagai pengertian
pedagogik, pendidikan dalam arti khusus dan arti luas. Pendidikan mengandung
tiga aspek, yaitu mendidik, mengajar dan melatih, dan di bawah ini akan diuraikan
perbedaan antara ketiga aspek tersebut, yaitu perbedaan antara mendidik,
mengajar dan melatih.
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115688-pengertian-pedagogik/#ixzz2Cjh371Cf
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115688-pengertian-pedagogik/#ixzz2Cjh371Cf
Pendidikan dalam arti khusus
Pedagogik merupakan kajian
pendidikan. Secara etimologi berasal dari kata Yunani “paedos”, yang berarti
anak laki-laki dan “agogos” artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik
secara harfiah berarti pembantu anak laki-laki pada jaman Yunani kuno, yang
pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah. Kemudian secara kiasan,
pedagogik ialah seorang ahli, yang membimbing anak ke arah tujuan hidup
tertentu. Menurut Prof. Dr. J. Hoogveld (Belanda) pedagogik adalah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu, yaitu supaya kelak
ia “mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya”. Jadi pedagogik adalah
Ilmu Pendidikan Anak Langveld (1980) membedakan istilah “pedagogik” dengan
istilah “pedagogi”. Pedagogik diartikan dengan ilmu pendidikan, lebih menitik
beratkan kepada pemikiran, perenungan tentang pendidikan. Suatu pemikiran
bagaimana kita membimbing anak , mendidik anak. Sedangkan istilah pedagogi
berarti pendidikan, yang lebih menekankan kepada praktek, menyangkut kegiatan
mendidik, kegiatan membimbing anak. Pedagogik merupakan suatu teori yang secara
teliti, kritis dan objektif mengembangkan konsep-konsepnya mengenai hakekat
manusia, hakekat anak, hakekat tujuan pendidikan serta hakekat proses
pendidikan
Dalam bahasa Inggris istilah
pendidikan digunakan kata “education”, biasanya istilah tersebut dihubungkan
dengan pendidikan di sekolah, dengan alasan, bahwa di sekolah tempatnya anak
dididik oleh para ahli yang khusus mengalami pendidikan dan latihan sebagai
profesi. Kata education berhubungan dengan kata Latin “educere” yang berarti
“mengeluarkan suatu kemampuan” (e = Keluar, ducere = yang memimpin), jadi
berarti membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri
anak. Kata “educere” kita temukan dalam kata konduktor, yaitu seseorang yang
“memimpin kereta api dalam perjalanan (kondektur)”. Dalam ilmu listrik,
konduktor ialah bahan (biasanya logam) yang dapat “membawa aliran listrik.
Dalam bahasa Belanda kita temukan untuk pendidikan akta “opvoeden” (op = ke
atas, voeden = memberi makan) disini memberi makan diambil kiasannya, yaitu
memberi makanan rohani untuk meningkatkan kecakapan dan derajat seorang anak.
Dalam bahasa Jerman untuk mendidik dipakai kata “orziehen” (or = keatas, ziehen
= menarik) jadi “orziehen” yang berarti “menarik keatas” menggambarkan secara
kiasan, bahwa mendidik itu meningkatkan (menarik keatas) kecakapan dan derajat
seseorang. Dalam arti khusus, Langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalah
bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk
mencapai kedewasaannya. Ahmadi dan Uhbiyati (1991) mengemukakan beberapa
definisi pendidikan sebagai berikut :
a. Menurut Prof. Hoogeveld,
mendidik adalah membantu anak supaya anak itu kelak cakap menyelesaikan tugas
hidupnya atas tanggung jawab sendiri.
b. Menurut Prof. S. Brojonegoro,
mendidik berarti memberi tuntutan kepada manusia yang belum dewasa dalam
pertumbuhan dan perkembangan, sampai tercapainya kedewasaan dalam arti rohani
dan jasmani.
Pedagogik
c. Menurut Ki Hajar Dewantara,
mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Jadi pendidikan dalam arti khusus
hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum
dewasa untuk mencapai kedewasaannya. Setelah anak menjadi dewasa dengan segala
cirinya, maka pendidikan dianggap selesai. Pendidikan dalam arti khusus ini
menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga, dalam
arti tanggung jawab keluarga. Hal tersebut lebih jelas dikemukakan oleh
Drijarkara (Ahmadi, Uhbiyati, 1991) bahwa
a. Pendidikan adalah hidup
bersama dalam kesatuan tritunggal ayah – ibu – anak, dimana terjadi pemanusiaan
anak. Dia berproses untuk memanusiakan sendiri sebagai manusia purnawan.
b. Pendidikan adalah hidup
bersama dalam kesatuan tritunggal ayah – ibu – anak, dimana terjadi pembudayaan
anak. Dia berproses untuk akhirnya membudaya sendiri sebagai manusia purnawan
c. Pendidikan adalah hidup
bersama dalam kesatuan tritunggal ayah – ibu – anak, dimana terjadi pelaksanaan
nilai-nilai, dengan mana dia berproses untuk akhirnya bisa melaksanakan sendiri
sebagai manusia purnawan.
Menurut Drijarkara, pendidikan
secara prinsip adalah berlangsung dalam lingkungan keluarga. Pendidikan
merupakan tanggung jawab orang tua, yaitu ayah dan ibu yang merupakan figur
sentral dalam pendidikan. Ayah dan Ibu bertanggung jawab untuk membantu
memanusiakan, membudayakan, dan menanamkan nilai-nilai terhadap anak-anaknya.
Bimbingan dan bantuan ayah dan ibu tersebut akan berakhir apabila sang anak
menjadi dewasa, menjadi manusia sempurna atau manusia purnawan (dewasa)
Pedagogik(1), Drs . Uyoh
Sadulloh, M.Pd 5
Rumah Ilmu Indonesia
|www.rezaervani.com – http://groups.yahoo.com/group/rezaervani
Dari uraian diatas, pedagogik
pembahasannya terbatas pada anak, jadi yang menjadi objek kajian pedagogik
adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa,
menurut Langeveld disebut “situasi pendidikan”. Jadi proses pendidikan menurut
pedagogik berlangsung sejak anak lahir sampai anak mencapai dewasa (pengertian
dewasa akan dijelaskan pada bagian pembahasan tujuan pendidikan). Pendidik
dalam hal ini bisa orang tua dan/atau guru yang fungsinya sebagai pengganti orang
tua, membimbing anak yang belum dewasa mengantarkannya untuk dapat hidup
mandiri, agar anak dapat menjadi dirinya sendiri