Selasa, 02 Agustus 2016

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)

            kemudian yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar dapat dengan mudah di;lakukan oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja dirasakan aman oleh peserta didik tersebut. batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan.
            Bagaimana cara belajar melalui web? Ada persyaratan utama yang pelru dipenuhi, yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet. Selanjutnya, adanya informasi tentang letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan. Ada beberapa sumber data yang dapat diakses dengan bebas dan gratis tanpa proses administrasi pengaksesan yang rumit. Ada beberapa sumber informasi yang memang telah diberi otorosiasi pemilik sumber informasi.
            Teknologi internet memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan informasi apa saja darimana saja dan kapan saja dengan mudah dan cepat. Informasi yang tersedia diberbagai pusat data di berbagai komputer di dunia. Selama komputer-komputer tersebut saling terhubung dalam jaringan internet, dapat kita akses dari mana saja. Ini merupakan salah satru keuntungan belajar melalui internet.     
            Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakkan materi belajar pada web untuk kemudian diakses melelui komputer web, namun ia juga digunakan hanya sebagai media laternatif pengganti kertasd untuk menyimpan berbagai dokumentasi dan informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi unggul yang tadi telah diungkap. Keunggulan yang tidak dimiliki media keretas ataupun media lain.
            Banyak pihak mencoba mengggunakan teknologi web untuk pembelajaran dengan meletakkan materi belajar secara online, lalu menugaskan peserta didik untuk mendapatkan (downloading) materi belajar itu sebagai tugas baca. Setelaha itu mereka diminta untuk mengumpulkan laporan, tugas, dan lain-lain sebagainya, kembali ke guru juga melalui internet. Jika ini dilakukan tentunya tidak akan menimbulkan proses belajar yang optimal.
            Kita dapat membayangkan suasana di ruang kelas ketika sebuah proses belajar sedang berlangsung. Berapa banyak diantara peserta didik aktif terlibat dalam diskusi dan sesi tanya-jawab? Apa yang mereka dilakukan di kelas? Dan tentunya masih banyak lagi prtanyaan lain yang sebenarnya kita sudah mengetahui jawabanya.
            Satu hal yang perlu di ingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat membantu proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu di kemas berbeda dengan penyampain yang berbeda pula.

A.        IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN  BERBASIS WEB
Model pembelajaran dirancang dengan mengintegerasikan pembelajaran berbasis web dalam progam pembelajaran konvensional tatap muka. Proses pembelajaran konvensional tatap muka dilakuakan dengan pendekatan student centered learning (SCL) melauli kerja kelompok model ini menuntut partisipasi peserta didik yang tinggi.
Untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis web, langkahnya adalah sebagai berikut.
1.         Sebuah progam pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan kampus dengan berbasis web. Progam ini dialkukan idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi menjadi  5 tahap. Tahap 1, 3, dan 5 dilakukan secara jarak jauh dan untuk dipilih media web sebagai alat komunikasi. Sedangakan tahap 2 dan 4 dilakukan secara konvensional dengan tatap muka.
2.         Menetapkan sebuah mata kuliah pilihan di jurusan. Pembelajaran dengan tatap muka dilakukan secara rutin tiap minggu pada tujuh mingggu pertama. Setelah itu, tatap muka dilakukan setiap 2 atau 3 minggu sekali. Dua progam pendidikan itu disampaikan melalui berbagai macam kegiatan belajar secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara kolaberatif dalam kelompok sangat dominan pada kedua progamtersebut.

B.        INTERAKSI TATAP MUKA DAN VIRTUAL
Sekalipun teknologi web memungkinkan pembelajaran dialkukan virtual secar penuh, namun kesempatan itu tidak dipilih. Interaksi satu sama lain untuk dapat berkomunikasi langsung secara tatap muka masih dibutuhkan. Ada tiga alasan mengapa forum tatap muka masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini. Alasan tersebut adalah:
1.         Perlunya forum untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan dilalui      bersama secara langsung dengan semua peserta didik. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran juga ditentukan oleh pemahaman peserta didik tentang apa, mengapan dan bagaimana proses belajar dan mengerjakan tugas berlangsung. Peserta didik perlu mengetahui keluaran dan kompetensi apa yang akan didapat setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
2.         Perlunya memberikan pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan tugas secara kelompok dan kolaberatif pada setiap peserta didik. Karena model pembelajaran yang dirancang menuntut kerja kelompok, maka peserta didik perlu memiliki kompetensi dan komunikasi. Iklim partisipatoris dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan perlu dikenalkan sekaligus dialami oleh setiap siswa. Untuk itu, mengenal pribadi satu dengan yang lain perlu dilakukan secara langsung guna membangun suatu kelompok yang kokoh, selama kerja secara virtual.
3.         Perlunya pemberian pelatihan sekupnya dalam mengggunakan komputer yang akan digunakan sebagai media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik. Dengan menyertakan berbagai kegiatan menggunakan komputer beserta fasilitas sistem komunikasi pendukungnya, maka setiap pesrta didik harus mempunyai ketrampilan mengoperasikanya.

Di negara-negara maju seperti Amerika seriakat, teknologi informasi sudah betul-betul merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai hal dapat kita lihat implikasinya.
Sejarah teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Di Amerika      TI mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET). Demikian di Indonesia, TI mulai tumbuh di lingkungan akademis seperti di ITB, UPI, dan UI.
Adanya TI atau internet membuka sumber informasi yang tadinya susah di akses . Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakn salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya jaringan TI atau internet memungkinkan seseorang di indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Tanpa adanya internet banyak tugas akhir, tesis dan disertasi yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Kerja sama antarahli dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu seseorang harus berkelana atau berjalan jauh untuk menemui seseorang pakar untuk mendiskusiakn sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan e-mail. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan silang tukar menukar data melalui internet, via email, ataupun dengan mengggunakan mekanisme file sharing, jadi disini batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Dalam kegiatan pembelajaran dengan munculnya berbagai software yang dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran, sekarang ini para guru dapat merancang pembelajaran berbasis komputer, dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman seperti delphi, pascal, makromedia flash, swiss MX dan lainya. Hal ini dapat memberikan variasi dalam mengajar.Seorang guru tidak harus menjejali siswa dengan informasi yang membosankan. Dengan menggunakan teknologi informasi seorang guru dapat memanfaatkan komputer sebagai total teaching, dimana guru hanya sebagai fasilitator dan sisiwa dapat belajar dengan berbasis komputer baik dengan menggunakan model pembelajaran driils, tutorial, simulasi ataupun, instrucsioanl games.



C.        PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
            Internet, sigkatan dari  interconnectian and networking, adlah jaringan informsi global, yaitu “The largest global network of computers, that enables people troughout the world to connnect with each other”. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R Licklider dari MIT (massachusetts institute technologi) pada agustus 1962. Untuk dapat mengggunakan internet diperlukan sebuah komputer yang memadai, harddisk  yang cukup, modem, sambungan telepon, aada progam windows, dan sedikit tahu cara mengoperasikanya.
            Selanjutnya hubungi provider terdekat jika, andaikan semua prasarat tadi tidak dimiliki, cukup mendatangi warnet terdekat yang banyak terdapat di kota-kota besar, bahkan sampai ke desa-desa, kita dapat mengakses situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Bahkan Rusman menyebutkan bahwa internet merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena di dalam internet terdapat miliaran sumber informasi, sehingga kita dapat menggunakan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.
            Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doars, as well as thinkers” (cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai pustakawan , museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, dat statistik, (Gordin et. Al., 1995).
            Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analisis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganilisis informasi yang relavan dengan pembelajaran IPS dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehiduapan nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secar fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengajarkan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online.  Siswa juga dapat bekerja sama satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk mendiskusikan bahan ajar. Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
            Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.
1.         Dimungkinkan terjadinya distribusii pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak  terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2.         Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3.         Pembelajaran dapat memilh topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.
4.         Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
5.         Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.
6.         Pembelajran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan(orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara online .

Perkembangan/ kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah keseluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi d.an ahli untuk berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran. Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (progam aplikasi) yang dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
D.        PENGGUNAAN INTERNET DALAM PEMBELAJARAN
            Internet merupakan sebuah jaringan global yang merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet mempermudah para pemakainya untuk mendaptkan informasi-informasi di dunia  cyber, lembaga-lembaga milik pemerintah, dan institusi pendidikan dengan menggunakan kumunikasi protokol yang terdapat pada komputer, seperti  transmisssion Control protocol  (TCP), TCP merupkan suatu protokol yang sanggup memungkinkan sistem apapun sehingga antar sisitem jaringan komputer dapat berkomunikasi baik secara lokal maupun internasional dengan modus koneksi serial line internet protocol (SLIP)  point to point protocol (PPP). Tahun 1983 merupakan tahun kelahiran internet yang ditandai dengan  diadopsinya transmission control (TCP) sebagai standar bagi aparnet. Protokol yang lainya adalah IP (Internet protocol).
Berikut ini hal-hal yang dapat difasilitasi oleh adanya internet, yaitu:
1. Discovery (penemuan), ini meloputi browsing dan pencarian nformasi-informasi tertentu
2.  Communication ( komunikasi), internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah mulai dari pesan-pesan yang berupa buletin sampai dengan pertukaran komunikasi yang bersifat kompleks antar atau inter organisasi. Juga termasuk diantaranya transfer informasi (antarkomputer) dan proses informasi. Adapun contoh-contoh media komunikasi yang utama seperti e-mail, chat group (percakapan secar berkelompok), dan news group (gabiungan kelompok yang bertukar berita).
3.    Collaboration (kolaborasi), seiring dengan semakin meningkatnya komunikasi dan kolaborasi antar media elektronik, baik itu antar individu maupun antarkelompok, maka beberapa fasilitas canggih dan modern pun digunakan mulai dari screen sharing (pertukaran sumber-sumber informasi), yang menyediakan akses pada server-server  yang sesuai dengs bidangnya masing-masing.

E.   INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR.
            Peranan internet dalam pendidian sangat menguntungkan karena kemampuanya dalam mengelola data dengan jumlah yang sangat besar. Teknologi sudah menjadi jaringan komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi dengan baik jika didukung oleh perangkat komputer dengan perangkat lunak yang baik dan dengan guru yang terlatih baik. Mengguakan internet dengan segala fasilitasnya akan memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan yang secar langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilanya dalam belajar. Karena internet merupakan sumber informasi utama dan pengetahuan,melalui teknologi ini kita dapat melakukan beberapa hal, diantaranya untuk;
1.    Penulusuran dan pencarian bahan pustaka
2.  Memberi kemudahan untuk mengakses apa yng disebut dengan  virtual   classroom atau virtual university
3.    Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian.
Kegunaaan-kegunaan seperti diatas itu dapat diperluas bergantung pada peralatan komputer yang dimiliki, jaringan dan fasilitas telepon yang tersedia, serta provider yang bertanggung jawab agar penggunaan jaringan komunikasi dan informasi tersebut tetap terpelihara. Dari waktu ke waktu, jika dilihat dari jumlah pemakaian yang makin meningkat secar eksponensial, setiap tahunya memungkinkan fasilitas yang pada mulanya hanya dinikmati segelintir orang, dan sekelompok kecil sekolah terkemuka dengan biaya operasional yang tinggi, ke depan besar kemungkinan biaya yang besar itu akan dapt ditekan, sehingga pemanfaatanya benar-benar dapt menjadi penunjang utama bagi pengelola pendidikan khususnya bagi pusat sumber belajar bagi kegiatan pendidikan di daerah.

F.         INTERNET UNTUK MANAJEMEN PEMBELAJARAN
            Kita telah maklumi bersama bahwa perkembangan dunia saat ini memasuki era informasi sebagai konsekuensi dari revolusi digital yang berdampak mengubah masyarakat industri menjadi masyarakat informasi. Oleh karena itu, diperkirakan pada masa datang kehidupan manusia akan banyak ditandai dengan munculnya fenomena information superhighway, semakin meleburnya information apppliance, tergunakanya digital and virtual libraries  dalam proses pendidikan dan pembelajaran, dan terwujudnya teleworking yang mengurangi pergerakan manusia ke perkantoran.
            Agar pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal, maka dibutuhkan kemampuan pengelola teknologi komunikasi dan informasi yang baik yang dapat di peroleh melalui pendidikan dan pelatihan baik untuk tingkat pembuat kebijakan pendidikan di daerah maupun pada tingkat sekolah. Pemahaman dan kemampuan manejerial kepala sekolah berkaitan dengan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi tersebut merupakan salah satu persyaratan pokok dalam pemilihan kepala sekolah. Henry Mintzberg misalnya dalam tulisanya yang berjudul “The manager’s job;  folklore and fact”,  mengemukakan tiga pemimpin yang meliputi: (1) peran interpesonal, yaitu peran yang dituakan, peran sebagai pemimpin, dan peran sebagai penghubung; (2) peran informasional, yaitu peran sebagi monitor , peran sebagai disseminator, peran sebagai juru bicara; dan (3) peran pengambilan keputusan, yaitu peran sebagai wirausaha, peran sebagai pengendali gangguan, peran sebagai yang mengalokasikan sumber daya , dan peran sebagai negosiator.

G.        PEMANFAATAN E-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN
            Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning  adalah pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning  sebagi bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet, sedangkan Dong mendefinisikan e-learning  sebagai kegioatan belajarasynchronous  melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhanya.
            Rosenberg (2001)menekankan bahwa e-learning  merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan seraingkain solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Hal ini senada dengan Campbell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakikat e-learning  
            Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning, yaitu kelas tradisional. Guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran e-learning  fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajaranya. Suasana pembelajaran e-learning   akan memaksa pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajaranya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri.
            Sedangkan karakteristik e-learning , antara lain; pertama, memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokol. Kedua,memanfaatkan keunggulan komputer . ketiga, menggunakan bahan ajar bersifat mandiri disimpan dikomputer sehingga dapat di akses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukanya. Keempat, memanfaatkan jadwal pembelajaran , kurikulum, hasil kemajuan belajar, dal hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

H.        PENGEMBANGAN MODEL E-LEARNING  
            Pendapat haughey(Rusman, 2007) tentang pengembangan e-learning  adalah ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.

            Web course adalah penggunaan untuk keperluan pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainya sepenuhnya disampaikan melalui internet.
                Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka. Sebagaian materi disampaikan melalui internet, dan sebagaian lagi melalui tatap muka, fungsinya saling melengkapi.

                Web enhanced course  adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara mahasiswa dengan dosen, sesama mahasiswa, anggota kelompok, atau  mahasiswa dengan narasumber lain.
Sumber: http://davotmarbun.blogspot.com/2011/11/cara-membuat-tombol-next-page-pada-blog.html#ixzz2CLztSGjI