kemudian yang ditawarkan oleh teknologi ini adalah kecepatan dan tidak
terbatasnya tempat dan waktu untuk mengakses informasi. Kegiatan belajar dapat
dengan mudah di;lakukan oleh peserta didik kapan saja dan dimana saja dirasakan
aman oleh peserta didik tersebut. batas ruang, jarak dan waktu tidak lagi
menjadi masalah yang rumit untuk dipecahkan.
Bagaimana cara belajar melalui web? Ada persyaratan utama yang pelru dipenuhi,
yaitu adanya akses dengan sumber informasi melalui internet. Selanjutnya,
adanya informasi tentang letak sumber informasi yang ingin kita dapatkan. Ada
beberapa sumber data yang dapat diakses dengan bebas dan gratis tanpa proses
administrasi pengaksesan yang rumit. Ada beberapa sumber informasi yang memang
telah diberi otorosiasi pemilik sumber informasi.
Teknologi internet memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan
informasi apa saja darimana saja dan kapan saja dengan mudah dan cepat.
Informasi yang tersedia diberbagai pusat data di berbagai komputer di dunia.
Selama komputer-komputer tersebut saling terhubung dalam jaringan internet,
dapat kita akses dari mana saja. Ini merupakan salah satru keuntungan belajar
melalui internet.
Mewujudkan pembelajaran berbasis web bukan sekedar meletakkan materi belajar
pada web untuk kemudian diakses melelui komputer web, namun ia juga digunakan
hanya sebagai media laternatif pengganti kertasd untuk menyimpan berbagai
dokumentasi dan informasi. Web digunakan untuk mendapatkan sisi unggul yang
tadi telah diungkap. Keunggulan yang tidak dimiliki media keretas ataupun media
lain.
Banyak pihak mencoba mengggunakan teknologi web untuk pembelajaran dengan
meletakkan materi belajar secara online, lalu menugaskan peserta didik untuk
mendapatkan (downloading) materi belajar itu sebagai tugas baca.
Setelaha itu mereka diminta untuk mengumpulkan laporan, tugas, dan lain-lain
sebagainya, kembali ke guru juga melalui internet. Jika ini dilakukan tentunya
tidak akan menimbulkan proses belajar yang optimal.
Kita dapat membayangkan suasana di ruang kelas ketika sebuah proses belajar
sedang berlangsung. Berapa banyak diantara peserta didik aktif terlibat dalam
diskusi dan sesi tanya-jawab? Apa yang mereka dilakukan di kelas? Dan tentunya
masih banyak lagi prtanyaan lain yang sebenarnya kita sudah mengetahui
jawabanya.
Satu hal yang perlu di ingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat membantu
proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu di kemas berbeda
dengan penyampain yang berbeda pula.
A. IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
Model
pembelajaran dirancang dengan mengintegerasikan pembelajaran berbasis web dalam
progam pembelajaran konvensional tatap muka. Proses pembelajaran konvensional
tatap muka dilakuakan dengan pendekatan student centered learning (SCL)
melauli kerja kelompok model ini menuntut partisipasi peserta didik yang
tinggi.
Untuk
merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berbasis web, langkahnya adalah
sebagai berikut.
1.
Sebuah progam
pendidikan untuk peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan kampus dengan
berbasis web. Progam ini dialkukan idealnya selama 5-10 bulan dan dibagi
menjadi 5 tahap. Tahap 1, 3, dan 5 dilakukan secara jarak jauh dan untuk
dipilih media web sebagai alat komunikasi. Sedangakan tahap 2 dan 4 dilakukan
secara konvensional dengan tatap muka.
2.
Menetapkan sebuah
mata kuliah pilihan di jurusan. Pembelajaran dengan tatap muka dilakukan secara
rutin tiap minggu pada tujuh mingggu pertama. Setelah itu, tatap muka dilakukan
setiap 2 atau 3 minggu sekali. Dua progam pendidikan itu disampaikan melalui berbagai
macam kegiatan belajar secara kelompok. Belajar dan mengerjakan tugas secara
kolaberatif dalam kelompok sangat dominan pada kedua progamtersebut.
B.
INTERAKSI TATAP MUKA DAN VIRTUAL
Sekalipun
teknologi web memungkinkan pembelajaran dialkukan virtual secar penuh, namun
kesempatan itu tidak dipilih. Interaksi satu sama lain untuk dapat
berkomunikasi langsung secara tatap muka masih dibutuhkan. Ada tiga alasan
mengapa forum tatap muka masih dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran ini.
Alasan tersebut adalah:
1.
Perlunya forum
untuk menjelaskan maksud dan mekanisme belajar yang akan
dilalui bersama secara langsung dengan semua
peserta didik. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran juga ditentukan oleh
pemahaman peserta didik tentang apa, mengapan dan bagaimana proses belajar dan
mengerjakan tugas berlangsung. Peserta didik perlu mengetahui keluaran dan
kompetensi apa yang akan didapat setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.
2.
Perlunya memberikan
pemahaman sekaligus pengalaman belajar dengan mengerjakan tugas secara kelompok
dan kolaberatif pada setiap peserta didik. Karena model pembelajaran yang
dirancang menuntut kerja kelompok, maka peserta didik perlu memiliki kompetensi
dan komunikasi. Iklim partisipatoris dan aktif terlibat dalam berbagai kegiatan
perlu dikenalkan sekaligus dialami oleh setiap siswa. Untuk itu, mengenal
pribadi satu dengan yang lain perlu dilakukan secara langsung guna membangun
suatu kelompok yang kokoh, selama kerja secara virtual.
3.
Perlunya pemberian
pelatihan sekupnya dalam mengggunakan komputer yang akan digunakan sebagai
media komunikasi berbasis web kepada setiap peserta didik. Dengan menyertakan
berbagai kegiatan menggunakan komputer beserta fasilitas sistem komunikasi
pendukungnya, maka setiap pesrta didik harus mempunyai ketrampilan
mengoperasikanya.
Di
negara-negara maju seperti Amerika seriakat, teknologi informasi sudah
betul-betul merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai hal dapat
kita lihat implikasinya.
Sejarah
teknologi informasi tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Di Amerika
TI mulai tumbuh dari lingkungan akademis
(NSFNET). Demikian di Indonesia, TI mulai tumbuh di lingkungan akademis seperti
di ITB, UPI, dan UI.
Adanya
TI atau internet membuka sumber informasi yang tadinya susah di akses . Akses
terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakn
salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya jaringan TI atau
internet memungkinkan seseorang di indonesia untuk mengakses perpustakaan di
Amerika Serikat. Tanpa adanya internet banyak tugas akhir, tesis dan disertasi
yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
Kerja
sama antarahli dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik
dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu seseorang harus berkelana atau
berjalan jauh untuk menemui seseorang pakar untuk mendiskusiakn sebuah masalah.
Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan e-mail. Makalah
dan penelitian dapat dilakukan dengan silang tukar menukar data melalui
internet, via email, ataupun dengan mengggunakan mekanisme file
sharing, jadi disini batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Bagi
Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan
yang kuat untuk menjadikan internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan munculnya berbagai software yang
dapat digunakan untuk kepentingan pembelajaran, sekarang ini para guru dapat
merancang pembelajaran berbasis komputer, dengan menggunakan salah satu bahasa
pemograman seperti delphi, pascal, makromedia flash, swiss MX dan
lainya. Hal ini dapat memberikan variasi dalam mengajar.Seorang guru tidak
harus menjejali siswa dengan informasi yang membosankan. Dengan menggunakan
teknologi informasi seorang guru dapat memanfaatkan komputer sebagai total
teaching, dimana guru hanya sebagai fasilitator dan sisiwa dapat belajar
dengan berbasis komputer baik dengan menggunakan model pembelajaran driils,
tutorial, simulasi ataupun, instrucsioanl games.
C.
PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Internet, sigkatan dari interconnectian and networking, adlah
jaringan informsi global, yaitu “The largest global network of computers,
that enables people troughout the world to connnect with each other”. Internet
diluncurkan pertama kali oleh J.C.R Licklider dari MIT (massachusetts
institute technologi) pada agustus 1962. Untuk dapat mengggunakan
internet diperlukan sebuah komputer yang memadai, harddisk yang
cukup, modem, sambungan telepon, aada progam windows, dan sedikit tahu cara
mengoperasikanya.
Selanjutnya hubungi provider terdekat jika, andaikan semua prasarat tadi tidak
dimiliki, cukup mendatangi warnet terdekat yang banyak terdapat di kota-kota
besar, bahkan sampai ke desa-desa, kita dapat mengakses situs-situs apa saja
sesuai dengan kebutuhan kita. Bahkan Rusman menyebutkan bahwa internet
merupakan perpustakaan raksasa dunia, karena di dalam internet terdapat
miliaran sumber informasi, sehingga kita dapat menggunakan informasi tersebut
sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk
belajar secara mandiri. “Through independent study, students become doars,
as well as thinkers” (cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara
online dari berbagai pustakawan , museum, database, dan mendapatkan sumber
primer tentang berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, dat
statistik, (Gordin et. Al., 1995).
Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analisis, tidak
hanya konsumen informasi saja. Mereka menganilisis informasi yang relavan
dengan pembelajaran IPS dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehiduapan
nyatanya (real life). Siswa dan guru tidak perlu hadir secar fisik di kelas
(classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengajarkan
tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer
yang telah ditetapkan secara online. Siswa juga dapat
bekerja sama satu sama lain. Mereka dapat saling berkirim e-mail untuk
mendiskusikan bahan ajar. Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat
berkomunikasi dengan teman sekelasnya.
Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan
sebagai berikut.
1.
Dimungkinkan
terjadinya distribusii pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya
tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas.
2.
Proses pembelajaran
tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa.
3.
Pembelajaran dapat
memilh topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masing-masing.
4.
Lama waktu belajar
juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa.
5.
Adanya keakuratan
dan kekinian materi pembelajaran.
6.
Pembelajran dapat
dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa; dan memungkinkan pihak
berkepentingan(orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan
proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa
secara online .
Perkembangan/
kemajuan teknologi internet yang sangat pesat dan merambah keseluruh penjuru
dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi d.an ahli untuk
berbagai kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/pembelajaran.
Berbagai percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (progam aplikasi) yang
dapat menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
D.
PENGGUNAAN INTERNET DALAM PEMBELAJARAN
Internet merupakan sebuah jaringan global yang merupakan kumpulan dari
jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Internet mempermudah para
pemakainya untuk mendaptkan informasi-informasi di dunia cyber, lembaga-lembaga
milik pemerintah, dan institusi pendidikan dengan menggunakan kumunikasi
protokol yang terdapat pada komputer, seperti transmisssion
Control protocol (TCP), TCP merupkan suatu protokol yang sanggup
memungkinkan sistem apapun sehingga antar sisitem jaringan komputer dapat
berkomunikasi baik secara lokal maupun internasional dengan modus koneksi serial
line internet protocol (SLIP) point to point protocol (PPP).
Tahun 1983 merupakan tahun kelahiran internet yang ditandai dengan diadopsinya transmission
control (TCP) sebagai standar bagi aparnet. Protokol yang lainya
adalah IP (Internet protocol).
Berikut ini hal-hal
yang dapat difasilitasi oleh adanya internet, yaitu:
1. Discovery
(penemuan), ini meloputi browsing dan pencarian nformasi-informasi tertentu
2. Communication ( komunikasi), internet menyediakan jaringan
komunikasi yang cepat dan murah mulai dari pesan-pesan yang berupa buletin
sampai dengan pertukaran komunikasi yang bersifat kompleks antar atau inter
organisasi. Juga termasuk diantaranya transfer informasi (antarkomputer) dan
proses informasi. Adapun contoh-contoh media komunikasi yang utama seperti e-mail,
chat group (percakapan secar berkelompok), dan news group (gabiungan
kelompok yang bertukar berita).
3. Collaboration (kolaborasi), seiring dengan semakin meningkatnya
komunikasi dan kolaborasi antar media elektronik, baik itu antar individu
maupun antarkelompok, maka beberapa fasilitas canggih dan modern pun digunakan
mulai dari screen sharing (pertukaran sumber-sumber
informasi), yang menyediakan akses pada server-server yang
sesuai dengs bidangnya masing-masing.
E. INTERNET SEBAGAI SUMBER
BELAJAR.
Peranan internet dalam pendidian sangat menguntungkan karena kemampuanya dalam
mengelola data dengan jumlah yang sangat besar. Teknologi sudah menjadi
jaringan komputer terbesar di dunia, yang dapat berfungsi dengan baik jika
didukung oleh perangkat komputer dengan perangkat lunak yang baik dan dengan
guru yang terlatih baik. Mengguakan internet dengan segala fasilitasnya akan
memberikan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi untuk pendidikan yang
secar langsung dapat meningkatkan pengetahuan siswa bagi keberhasilanya dalam
belajar. Karena internet merupakan sumber informasi utama dan
pengetahuan,melalui teknologi ini kita dapat melakukan beberapa hal,
diantaranya untuk;
1. Penulusuran dan pencarian bahan pustaka
2. Memberi
kemudahan untuk mengakses apa yng disebut dengan virtual classroom atau virtual
university
3. Pemasaran dan promosi hasil karya penelitian.
Kegunaaan-kegunaan
seperti diatas itu dapat diperluas bergantung pada peralatan komputer yang
dimiliki, jaringan dan fasilitas telepon yang tersedia, serta provider yang
bertanggung jawab agar penggunaan jaringan komunikasi dan informasi tersebut
tetap terpelihara. Dari waktu ke waktu, jika dilihat dari jumlah pemakaian yang
makin meningkat secar eksponensial, setiap tahunya memungkinkan fasilitas yang
pada mulanya hanya dinikmati segelintir orang, dan sekelompok kecil sekolah
terkemuka dengan biaya operasional yang tinggi, ke depan besar kemungkinan
biaya yang besar itu akan dapt ditekan, sehingga pemanfaatanya benar-benar dapt
menjadi penunjang utama bagi pengelola pendidikan khususnya bagi pusat sumber
belajar bagi kegiatan pendidikan di daerah.
F.
INTERNET UNTUK MANAJEMEN PEMBELAJARAN
Kita telah maklumi bersama bahwa perkembangan dunia saat ini memasuki era
informasi sebagai konsekuensi dari revolusi digital yang berdampak mengubah
masyarakat industri menjadi masyarakat informasi. Oleh karena itu, diperkirakan
pada masa datang kehidupan manusia akan banyak ditandai dengan munculnya
fenomena information superhighway, semakin meleburnya information
apppliance, tergunakanya digital and virtual libraries dalam
proses pendidikan dan pembelajaran, dan terwujudnya teleworking yang
mengurangi pergerakan manusia ke perkantoran.
Agar pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat memberikan hasil yang
maksimal, maka dibutuhkan kemampuan pengelola teknologi komunikasi dan
informasi yang baik yang dapat di peroleh melalui pendidikan dan pelatihan baik
untuk tingkat pembuat kebijakan pendidikan di daerah maupun pada tingkat
sekolah. Pemahaman dan kemampuan manejerial kepala sekolah berkaitan dengan
pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi tersebut merupakan salah satu
persyaratan pokok dalam pemilihan kepala sekolah. Henry Mintzberg misalnya
dalam tulisanya yang berjudul “The manager’s job; folklore and fact”, mengemukakan
tiga pemimpin yang meliputi: (1) peran interpesonal, yaitu peran yang dituakan,
peran sebagai pemimpin, dan peran sebagai penghubung; (2) peran informasional,
yaitu peran sebagi monitor , peran sebagai disseminator, peran sebagai juru
bicara; dan (3) peran pengambilan keputusan, yaitu peran sebagai wirausaha,
peran sebagai pengendali gangguan, peran sebagai yang mengalokasikan sumber
daya , dan peran sebagai negosiator.
G.
PEMANFAATAN E-LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN
Menurut Jaya Kumar C. Koran (2002), e-learning adalah
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet)
untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. Ada pula yang
menafsirkan e-learning sebagi bentuk pendidikan jarak
jauh yang dilakukan melalui media internet, sedangkan Dong mendefinisikan e-learning sebagai
kegioatan belajarasynchronous melalui perangkat elektronik
komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhanya.
Rosenberg (2001)menekankan bahwa e-learning merujuk pada
penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan seraingkain solusi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Hal ini senada dengan Campbell
(2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam
pendidikan sebagai hakikat e-learning
Perbedaan pembelajaran tradisional dengan e-learning, yaitu
kelas tradisional. Guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan
untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam
pembelajaran e-learning fokus utamanya adalah pelajar.
Pelajar mandri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajaranya.
Suasana pembelajaran e-learning akan memaksa
pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajaranya. Pelajar
membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri.
Sedangkan karakteristik e-learning , antara lain; pertama,
memanfaatkan jasa teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan
sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah
dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokol. Kedua,memanfaatkan
keunggulan komputer . ketiga, menggunakan bahan ajar bersifat
mandiri disimpan dikomputer sehingga dapat di akses oleh guru dan siswa kapan
saja dan dimana saja bila yang bersangkutan memerlukanya. Keempat, memanfaatkan
jadwal pembelajaran , kurikulum, hasil kemajuan belajar, dal hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
H.
PENGEMBANGAN MODEL E-LEARNING
Pendapat haughey(Rusman, 2007) tentang pengembangan e-learning adalah
ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet,
yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.
Web course adalah penggunaan untuk
keperluan pendidikan, yang mana mahasiswa dan dosen sepenuhnya terpisah dan
tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,
penugasan, latihan, ujian, dan kegiatan pembelajaran lainya sepenuhnya
disampaikan melalui internet.
Web centric course adalah
penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka.
Sebagaian materi disampaikan melalui internet, dan sebagaian lagi melalui tatap
muka, fungsinya saling melengkapi.
Web enhanced course adalah
pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang
dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk memberikan pengayaan dan
komunikasi antara mahasiswa dengan dosen, sesama mahasiswa, anggota kelompok,
atau mahasiswa dengan narasumber lain.