Senin, 26 November 2012

Kembali pada " Khittah " Seorang Guru



Dunia pendidikan kini telah banyak terbius oleh berbagai ajaran-ajaran maupun dogma-dogma dari luar negeri yang diajarkan baik dalam pendidikan formal, non-formal maupun informal. Kita tidak menyadari bahwa banyak dogma ataupun ajaran tersebut tidak sesuai dengan budaya negeri ini. Padahal negeri kita telah memiliki sejumlah tokoh pengajar dan pendidik yang luar biasa, salah satunya adalah pengajaran bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara.

Bila dicermati, berbagai persoalan sosial yang terjadi sekarang adalah akibat lemahnya sikap toleransi antar sesama masyarakat, menurunnya wibawa pemerintah karena berbagai kebijakannya yang dianggap tidak pro rakyat. Melemahnya peranan norma dalam mengatur ketertiban masyarakat hingga ketidak percayaan terhadap hukum. Semuanya itu memunculkan berbagai perilaku perilaku anarkis, sadistis, konfrontatif serta berbagai tingkah laku lain yang bertentangan dengan norma sosial, susila, dan agama. Banyak kalangan yang akhirnya bertanya ”Apa yang salah dengan pendidikan nasional sehingga belum berhasil membangun karakter bangsa sebagaimana yang diamanatkan Pancasila, UUD 1945, dan UU NO. 20 Tahun 2003?”. Membuat orang berkarakter adalah tugas pendidikan. Esensi pendidikan adalah membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang baik dan berkarakter. Pengertian baik dan berkarakter mengacu pada norma yang dianut, yaitu nilai-nilai luhur Pancasila yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam harkat dan martabat manusia (HMM). HMM yang mengandung nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang menjadi basis pendidikan. Dalam hal ini, paradigma pendidikan yang dikembangkan dan diimplementasikan adalah memuliakan kemanusiaan manusia, yang mana kemanusiaan manusia adalah HMM itu sendiri.

Pendidikan terwujud melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini terjadi tidak hanya sekedar pada tahap transfer pengetahuan (knowledge) semata, melainkan juga pada tahap transfer keterampilan (skill) hingga pada tahap transfer nilai-nilai (values) yaitu nilai-nilai kehidupan pada umumnya dan nilai-nilai spiritual keagamaan. Tahap inilah yang pada akhirnya mengarah kepada pembentukan karakter (character).

Pendidikan pada akhirnya adalah pembangunan karakter. Proses pembelajaran yang bermuatan pendidikan karakter itu dapat kita implementasikan dari ajaran pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara melalui Trilogi Pendidikan yang diajarkannya, yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan Trilogi pendidikan ini adalah: tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik). Sudah waktunya guru-guru meninggalkan metode lama mengajar yang hanya sekadar melaksanakan tuntutan tugas dan mengejar target kurikulum semata, sehingga tidak memiliki idealisme menjadi seorang pendidik. Tinggalkan mengajar tanpa dilandasi hakikat dari mengajar itu sendiri.

Guru dituntut untuk kembali seperti yang Ki Hajar Dewantara katakan yakni seorang yang ing ngarso sing tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani. Guru yang bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik. Aktualisasi ajaran Ki Hajar Dewantara di era globalisasi ini untuk membangun karakter bangsa, sudah sangat mendesak diterapkan. Kalau itu dilakukan, Indonesia akan bebas dari predikat negara terkorup, birokrasi terburuk, dan lainnya, yang kesemuanya itu disebabkan lemahnya sistem pendidikan yang berkarakter budaya Indonesia. Perlu langkah bersama untuk mewujudkannya, sehingga Indonesia berubah jadi bangsa berkarakter tinggi. (di ambil dari berbagai sumber)

Rabu, 21 November 2012




Daya tarik guru dalam menjelaskan materi pelajaran adalah hal utama siswa mau “sacrifice ‘ mengikuti kegiatan belajar.Namun tidak semua guru memiliki daya tarik itu jika tidak memahami arti penting “panggilan “ tugasnya mengajar dan memahami perubahan perilaku siswa secara utuh Untuk itu mind set guru perlu ditata ulang saat melaksanakan tugas professional sebagai pendidik. 
  1.  Jika guru beranggapan bahwa tugas mendidiknya adalah tuntutan profesi semestinya menjadi siswa adalah alasan utama guru itu berprofesi menjalankan tugas mendidiknya.Artinya disebabkan siswa lah diperlukan profesi guru,mengingat siswa tanpa guru pun bisa belajar secara otodidak kepada sumber dan sosok selain kepada guru. Apalagi dengan adanya ICT siswa dapat belajar secara mandiri. Inilah alasan utama bagaimana guru dapat membangkitkan semangat belajar siswa melalui karakter unik sebagai pribadi, pendidik professional,inspiration for developing characterpropositions .
  2. Siswa menjadi alasan utama bagi guru mengembangkan daya kreasinya dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar siswa dapat memiliki semangat untuk belajar bersungguh sungguh mencapai prestasi puncaknya.Seorang guru dituntut dapat memberikan pelayanan prima agar daya serap siswa dalam menerima pelajaran menjadi meningkat,sehingga siswa berkonsentrasi dan berprestasi dalam kegiatan belajarnya secara menyenangkan. Untuk itu guru dituntut meningkatkan kompetensi akademiknya dan kompetensi professional. 
  3. Model pembelajaran yang dikembangkan kepada siswa semestinya adalah long term sustainability ,artinya siswa tumbuh kembang kompetensinya secara urut dan berkesinambungan guna membangun life skill secara optimal,bukan sekedar kenaikan grade dengan kompetensi yang tidak meningkat. Ambil contoh Seorang siswa kelas VII semestinya mendapatkan knowledge dan knowhow menambah dan menguatkan ilmu yang didapat sebelumnya sehingga makin kelihatan “keahliannya”. Untuk itulah seorang guru perlu mengenali secara individu karakter unik setiap siswanya guna membangun kompetensi dan prestasi siswa. Selanjutnya perlu difahami bahwa siswa sesungguhnya “the real stake holder” Karena kesuksesannya dapat mengangkat citra guru ,citra sekolah sekaligus citra pendidikan secara nasional.

Cara Memahami Perilaku Siswa Dalam Belajar




Daya tarik guru dalam menjelaskan materi pelajaran adalah hal utama siswa mau “sacrifice ‘ mengikuti kegiatan belajar.Namun tidak semua guru memiliki daya tarik itu jika tidak memahami arti penting “panggilan “ tugasnya mengajar dan memahami perubahan perilaku siswa secara utuh Untuk itu mind set guru perlu ditata ulang saat melaksanakan tugas professional sebagai pendidik. 
  1.  Jika guru beranggapan bahwa tugas mendidiknya adalah tuntutan profesi semestinya menjadi siswa adalah alasan utama guru itu berprofesi menjalankan tugas mendidiknya.Artinya disebabkan siswa lah diperlukan profesi guru,mengingat siswa tanpa guru pun bisa belajar secara otodidak kepada sumber dan sosok selain kepada guru. Apalagi dengan adanya ICT siswa dapat belajar secara mandiri. Inilah alasan utama bagaimana guru dapat membangkitkan semangat belajar siswa melalui karakter unik sebagai pribadi, pendidik professional,inspiration for developing characterpropositions .
  2. Siswa menjadi alasan utama bagi guru mengembangkan daya kreasinya dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar siswa dapat memiliki semangat untuk belajar bersungguh sungguh mencapai prestasi puncaknya.Seorang guru dituntut dapat memberikan pelayanan prima agar daya serap siswa dalam menerima pelajaran menjadi meningkat,sehingga siswa berkonsentrasi dan berprestasi dalam kegiatan belajarnya secara menyenangkan. Untuk itu guru dituntut meningkatkan kompetensi akademiknya dan kompetensi professional. 
  3. Model pembelajaran yang dikembangkan kepada siswa semestinya adalah long term sustainability ,artinya siswa tumbuh kembang kompetensinya secara urut dan berkesinambungan guna membangun life skill secara optimal,bukan sekedar kenaikan grade dengan kompetensi yang tidak meningkat. Ambil contoh Seorang siswa kelas VII semestinya mendapatkan knowledge dan knowhow menambah dan menguatkan ilmu yang didapat sebelumnya sehingga makin kelihatan “keahliannya”. Untuk itulah seorang guru perlu mengenali secara individu karakter unik setiap siswanya guna membangun kompetensi dan prestasi siswa. Selanjutnya perlu difahami bahwa siswa sesungguhnya “the real stake holder” Karena kesuksesannya dapat mengangkat citra guru ,citra sekolah sekaligus citra pendidikan secara nasional.

Selasa, 20 November 2012

Pak Jokowi Melepas Kontingen Pramuka







Gubernur Provinsi DKI Jakarta Jokowi memberikan arahan sekaligus melepas kontingen Pramuka DKI Jakarta yang akan mengikuti perkemahan putri tingkat nasional Tahun 2012 ke Prov. Jambi.

Wagub Kunjungi Sekolah Unggulan

Wagub Basuki Tjahaya Purnama mengunjungi sekolah unggulan MH Thamrin



Kartu Jakarta Pintar Seperti ATM


Setelah Kartu Jakarta Sehat diluncurkan dan terus didistribusikan kepada warga Jakarta, selanjutnya giliran Kartu Jakarta Pintar yang akan dibagikan kepada para siswa-siswa di Jakarta. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Kartu Jakarta Pintar akan didistribusikan dua pekan kedepan atau sekitar awal Desember 2012. “Kartu pintar Insya Allah dua minggu lagi akan dibagikan. Tapi akan urut, sampai 2013,” kata Jokowi, Senin (19/11) kememarin. “Kartu Jakarta Pintar, ini sepeti kartu ATM untuk beli baju seragam, buku, bukan untuk membeli TV,” candanya seperti yang diberitakan Tribunnews. Sementara itu Kepala Disdik DKI Jakar ta Taufik Yudi Mulyanto pada kesempatan terpisah mengatakan bahwa Kartu Jakarta Pintar diharapkan bisa mengatasi permasalahan yang bersifat operasional. Tidak semua siswa akan mendapatkan kartu ini karena prioritas utama adalah para siswa yang orang tuanya tidak mampu. “Tidak setiap anak akan mendapat Kartu ini. Untuk itu, kami akan bekerja sama dengan pihak sekolah untuk meminta data mengenai peserta didik yang layak mendapatkan kartu ini,” ungkapnya. otal ada 111 sekolah SMA dan SMK negeri yang peserta didiknya mendapat KJP tersebut. Sementara SMA dan SMK swasta mencapai 103 sekolah.[Sak]

Filsafat Ilmu











Makalah PPKN

MAKALAH PPKN HUBUNGAN PANCASILA

Makalah Pancasila makalah pancasila

Ilmu Pedagogik

FILSAFAT ILMU









Seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu memiliki seperangkat ilmu tentang bagaimana ia harus mendidik anak. Guru bukan hanya sekedar terampil dalam menyampaikan bahan ajar, namun disamping itu ia juga harus mampu mengembangkan pribadi anak, mengembangkan watak anak, dan mengembangkan serta mempertajam hati nurani anak. Pedagogik merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak, bagaimana sebaiknya pendidik berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik dalam mendidik anak, apa yang menjadi tujuan mendidik anak. Dalam bagian ini akan dibagai pengertian pedagogik, pendidikan dalam arti khusus dan arti luas. Pendidikan mengandung tiga aspek, yaitu mendidik, mengajar dan melatih, dan di bawah ini akan diuraikan perbedaan antara ketiga aspek tersebut, yaitu perbedaan antara mendidik, mengajar dan melatih. 




Definisi & Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli




Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat mempengaruhi cara guru itu mengajar.


HIERARKI KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT ABRAHAM MASLOW


Ahok preteli kebijakan jam masuk sekolah rancangan Foke


Saat Ahok preteli kebijakan jam masuk sekolah rancangan Foke

Fauzi Bowo membuat kebijakan kontroversial saat baru satu tahun menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Saat itu, dia mengubah jam masuk sekolah lebih pagi dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 06.30 WIB. Menurut Fauzi, strategi ini cukup ampuh mengurangi 14 persen kemacetan di Jakarta terutama di jam-jam sibuk yakni pagi dan sore hari. Kebijakan itu diputuskan pada bulan November 2008. Seperti kebanyakan kebijakan lainnya, aturan itu terlebih dulu disosialisasikan dan mulai diterapkan 1 Januari 2009. Alasan utama pria yang akrab disapa Foke itu menetapkan aturan jam masuk sekolah lebih pagi karena waktu yang berbarengan dengan jam kerja pegawai kantor dan aktivitas warga lainnya membuat beban jalan tak seimbang dengan volume kendaraan yang beroperasi. Alhasil, kendaraan menumpuk di waktu yang sama. Kebijakan Foke itu kemudian menimbulkan pro dan kontra. Siswa-siswi juga tak setuju karena waktu itu terlalu pagi. Beberapa kalangan termasuk DPRD DKI Jakarta menyarankan Foke untuk mengkaji ulang kebijakan itu. Akhirnya terjadilah perdebatan panjang. Dengan alasan mengurangi macet, Foke seolah tak peduli dengan polemik yang terjadi akibat usulannya. Foke bersikukuh aturan harus tetap berjalan jika warga tak ingin stuck akibat macet. Foke yakin kebijakannya akan mendatangkan hal positif. Menghindari polemik berkepanjangan, dia mengimbau pandangan para siswa tidak diikutsertakan dalam kebijakan itu. "Jangan tanya anak sekolah. Kalau tanya sama mereka, pasti dibilang ngapain bangun lebih pagi," kata Foke kala itu. Setelah empat tahun kebijakan berjalan, sekumpulan guru yang tergabung dalam Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) mengeluhkan ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Bak gayung bersambut, pria yang akrab disapa Ahok itu juga sepakat waktu sekolah dikembalikan ke aturan awal. "Kami ingin jam masuk sekolah diubah pukul 7 pagi dan Pak Ahok oke, akan direalisasikan segera," kata Ketua FMGJ Retno Listyarti usai bertemu Ahok di Balai Kota, Senin (19/11) kemarin. Menurutnya, jam masuk sekolah yang berlaku saat ini terlalu menguras tenaga dan otak siswa. Toh kebijakan yang dipilih tersebut pada akhirnya tidak mengurangi macet di Jakarta. "Siswa tidak cukup tidur karena kurang dari enam jam. Sebanyak 67,65 persen siswa tidak cukup tidur. Mereka juga tidak sempat sarapan," jelasnya. Kondisi ini membuat siswa stres. "Inilah yang berujung mental yang labil dan bisa jadi penyebab awal munculkan tawuran," tegas Retno. Mendengar permintaan para guru, Ahok berjanji segera membahas permasalahan itu dengan Gubernur Joko Widodo. Secara pribadi, Ahok pun tak setuju dengan aturan itu. "Kita akan kaji tapi kita minta data. Nih anak-anak jadi stres gara-gara nggak sarapan, anak saya juga nggak sarapan pagi-pagi. Memang usulan perubahan jadwal itu sudah banyak," kata Ahok. Menanggapi rencana mengembalikan jam masuk sekolah ke aturan awal pukul 07.00 WIB, pengamat pendidikan Darmaningtyas sangat mendukung. Menurutnya, fakta di lapangan soal kemacetan Jakarta jadi bukti kuat kebijakan ini tak berhasil. "Dulu saya setuju jam masuk sekolah dimajukan kalau alasannya untuk mengurangi kemacetan, tapi setelah melihat fakta di lapangan, ternyata tak berhasil," kata Darmaningtyas saat dihubungi merdeka.com, Selasa (20/11). Menurutnya, infrastruktur angkutan umum di Jakarta belum mendukung untuk menerapkan kebijakan itu. "Sebagian besar siswa di Jakarta itu menggunakan angkutan umum. Nah kemudian masalahnya mana ada orang tua tega biarkan anaknya subuh-subuh udah nunggu angkutan, alhasil mereka tetap diantarkan?" katanya. "Nah kalau begitu sama saja tidak mengurangi macet sebelumnya dikatakan 14 persen penyebabnya karena jam sekolah yang berbarengan dengan aktivitas lainnya," jelasnya. Dia juga setuju, jika jam belajar yang terlalu pagi tak terlalu baik untuk menyerap bahan pelajaran yang diajarkan. "Mereka bangun harus lebih pagi, sementara jam tidur nggak bisa diatur kan. Jadi saya rasa jam 7 pagi paling ideal memulai pelajaran," tandasnya. http://www.merdeka.com

Sabtu, 10 November 2012

Berita

Kartu Pintar Dibagikan 1 Desember

Kartu Jakarta Pintar Dibagikan 1 Desember


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai meluncurkan Kartu Jakarta Sehat pada 10 November kemarin, Pemprov DKI segera meluncurkan Kartu Jakarta Pintar pada 1 Desember mendatang. Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan tahun 2012 ini akan dibagikan Karu Jakarta Pintar kepada sekitar 12.766 siswa dari sekitar 50 ribu yang diajukan seluruh sekolah di Jakarta. "Rencananya pembagian Kartu Jakarta Pintar akan dilaksanakan antara tanggal 1–8 Desember," ujar Taufik, Jumat (16/11/2012). Taufik menuturkan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai Kartu jakarta Pintar tahun ini sebesar Rp 37 miliar. Sedangkan untuk tahun 2013, anggaran Kartu Jakarta Pintar akan naik 10 kali lipat menjadi sebesar Rp 378 miliar. Dijelaskannya, biaya Kartu Jakarta Pintar termasuk dalam anggaran biaya tidak langsung. Rencananya 150 ribu orang siswa miskin yang berasal dari SD, SMP, SMA dan SMK di Jakarta akan mendapatkan kartu tersebut. "Siswa SD pemegang Kartu Jakarta Pintar akan mendapatkan dana personal sebesar Rp 180 ribu setiap bulannya. Sementara untuk SMP sebesar Rp 210 ribu dan SMA serta SMK sebesar Rp 240 ribu," tandasnya.
---------------------------------------------------------------------------
Anggaran Pendidikan DKI Targetkan Rp. 11 Trilyun

Rencana Anggaran Pendidikan DKI Rp 11 Triliun Lebih


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI menganggarkan Rp 11.451.613.022.260 dalam RAPBD DKI 2013 untuk pendidikan. Anggaran tersebut sudah termasuk untuk menjalankan program Kartu Jakarta Pintar. Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudhi Mulyanto, menuturkan dari anggaran sebesar itu, sebanyak Rp 6,1 triliun akan digunakan untuk belanja tidak langsung yakni membayar gaji guru yang tidak mungkin dilakukan efisiensi. Sedangkan anggaran yang diajukan untuk belanja langsung sebesar Rp 5,3 triliun, yang salah satunya untuk Biaya Operasional Prosedur, bisa diefisiensikan menjadi Rp 4,7 triliun. "Tapi itu masih dapat berubah nantinya sesuai arahan Pak gubernur," ujar Taufik, Jumat (15/11/2012). Sebelumnya, Pemprov DKI mengumumkan segera meluncurkan Kartu Jakarta Pintar pada 1 Desember mendatang. Taufik mengatakan tahun 2012 ini akan dibagikan Karu Jakarta Pintar kepada sekitar 12.766 siswa dari sekitar 50 ribu yang diajukan seluruh sekolah di Jakarta. "Rencananya pembagian Kartu Jakarta Pintar akan dilaksanakan antara tanggal 1–8 Desember," ujar Taufik.
--------------------------------------------------------------------------
Gaya Keras Ahok




TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Perkumpulan Prakasa --sebuah lembaga kajian kebijakan publik--, Ah Maftuchan menilai gaya keras Wakil Gubernur Jakarta dalam mengawasi kinerja dinas-dinas di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, positif. "Sekali-sekali perlu shock therapy seperti itu," katanya Kamis 15 November 2012. Menurut Maftuchan, kepemimpinan tegas Ahok --begitu biasa disapa--penting untuk menjaga agar anggaran pemerintah tetap efisien dan efektif. Tanpa itu, kata dia, janji kampanye Jokowi-Ahok ketika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, terancam tak tercapai. "Jadi sah-sah saja jika Basuki keras," katanya. Sepekan terakhir, Dinas Informasi dan Komunikasi Pemprov Jakarta mengunggah sejumlah video rekaman rapat-rapat Ahok dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Dalam semua rapat, Ahok tampak tegas meminta anggaran yang boros dipotong. Dengan kalimat lugas, Ahok menantang para kepala dinas untuk bekerja lebih keras. Maftuchan menilai wajar jika sejumlah pegawai Dinas akan kaget dengan gaya Ahok, yang terbuka dan blak-blakan. Tapi, menurutnya, hal itu penting mengingat banyak anggaran pemerintah di Jakarta yang boros dan tidak jelas.
--------------------------------------------------------------------------

Jumat, 09 November 2012

Sumber: http://davotmarbun.blogspot.com/2011/11/cara-membuat-tombol-next-page-pada-blog.html#ixzz2CLztSGjI